Metigasi Bencana Ekologi-Hidraulik dan Implementasi Penanggulangannya pada Wilayah Muara Sungai Serayu Akibat Kegiatan Konstruksi Fisik
A. JUDUL POPOSAL
Metigasi Bencana Ekologi-Hidraulik dan Implementasi Penanggulangannya pada Wilayah Muara Sungai Serayu Akibat Kegiatan Konstruksi Fisik
B. INTISARI
Kegiatan fisik di muara sunga berupa pembautan tanggul memanjang, talud, pembuartan bendung, pengerukan dasar sungai, penghilangan vegetasi tebing sungai, pembuatan pengarah arus, sudetan sungai serta pembuatan pelindung mulut muara dengan Jetty, disinyalir oleh banyak ahli dapat mengakibatkan terjadinya gangguan serius terhadap ekosistem flora dan fauna wilayah muara tersebut. Kerusakan ekosistem di muara dapat berpengaruh terhadap penurunan variditas fauna laut atau pantai maupun penurunan fauna air tawar.
Sebagaimana diketahui bahwa wilayah muara merupakan wilayah pemijahan dan reproduksi berbagai jenis fauna laut dan sungai. Gangguan pada wilayah ini dapat mengakibatkan berkurangnya jumlah fauna (ikan, udang, kepiting) di daerah pantai sekitarnya, yang pada gilirannya akan merugikan rakyat kecil dan nelayan pantai.
Sungai Serayu dipilih sebagai tempat studi metigasi dan implementasi penanggulangan bencana ekologi-hidraulik. Pada wilayah sungai Serayu telah diadakan beberapa jenis kegiatan fisik dalam rangkan pengendalian banjir dan stabilitas tebing sungai, diantaranya adalah: perkuatan tebing, normalisasi sungai dan pembuatan pengarah arus. Kegiatan merubah mkanisme hidraulik muara ini, dimungkinkan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap ekologi wilayah tersebut.
Mitigasi bancana ekologi-hidraulik dilakukan dengan meneliti perubahan karakteristik nhidraulik wilayah muara tersebut, meneliti perubahan ekologi berupa perubahan veriditas, jumlah dan pola hidup berbagai fauna flora di wilayah tersebut. Hasil Metigasi ini muara sungai Serayu ini selanjutnya dapat dikembangkan untuk mengadakan metigasi wilayah muara sungai lainnya.
Dari hasil Mitigasi tersebut selanjutnya disusun rencana untuk implementasi pengelolaan dan penanggulangan bencana ekologi-hidraulik.Implementasi dilakukan dan diadakan pemantauan pada kurun waktu tertentu (6 bulan sampai 1 tahun) untuk mendapatkan informasi tingkat keberhasilan metode yang digunakan. Teknologi yang dipakai dalam implementasi ini adalah teknologi ramah lingkungan dengan mengguanakan komponen ekologi dan hidarulik dinamis yang tidak merusak lingkungan muara sungai.
C. LATAR BELAKANG PENELITIAN
1. Permasalahan
Dalam proyek South Java Flood Control telah dilakukan berbagai upaya konstruksi fisik pada muara-muara sungai di sepanjang pantai pulau Jawa. Rekayasa fisik hidraulik murni ini bertujuan untuk mecegah banjir yang sering terjadi di daerah pantai selatan pualu Jawa. Penangan secara besar-besaran ini ditinjau dari konsep ekologi-hidraulik dapat menimbulkan bencana ekologi di wilayah muara sungai secara serius. Agar bencana ekologi ini dapat ditanggulangi secara preventif maka sangat mendesak untuk segera dimulai metigasi bencana ekologi wilayah muara sungai. Karena wilayah muara merupakan wilayah pemijahan dan reproduksi ikan, udang , kepiting dan fauna laut dan pantai lainnya, maka kerusakan atau bencana ekologi di muara sungai akan berakibat sangat fatal terhadap ketersediaan sumber penghasilan masyarakat nelayan secara keseluruhan.
Muara sungai Serayu telah mengalami berbagai perubahan fisik yaitu pelurusan, pembuatan pelindung tanggul dan pengarah arus. Kegaitan konstruksi fisik ini dirasakan telah mempengaruhi ekosistem daerah muara sungai tersebut. Untuk mengetahui pengaruh perubahan ekosistem ini maka diperlukan metigasi bencana ekologi-hidraulis. Metigasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perubahan komponen ekologi wilayah muara yang telah terjadi dan sejauh mana perubahan komponen hidarulik dan pengaruhnya terhadap ekologi.
Agar hasil studi metigasi ini bisa diujicobakan dan evaluasi hasilnya serta ketepatan metode yang diajukan dapat segera diketahui, perlu dilakukan implementasi fisik riil di lapangan. Implementasi ini selanjutnya dipantau secara reguler untuk mengetahui perubahan atau perbaikan yang terjadi berkaitan dengan metode penanggulangan yang diimplemntasikan.
2. Faedah yang dapat diharapkan
1. Hasil metigasi dan pilot project implementasi ini dapat dijadikan bahan masukan yang sangat penting untuk wilayah muara sungai-sungai lainnya di Indonesia yang mengalami permasalahan yang sama.
2. Membangun kesadaran masyarakat luas tentang adanya bencana ekologi yang akan muncul di wilayah muara sungai oleh rekayasa hidraulik murni
D. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Metigasi dan Implementasi penanggulangan bencana ekologi-Hidraulik akibat kegiatan konstruksi fisik di wilayah muara sungai adalah:
1. Meneliti perubahan ekologi yang terjadi dengan menghitung variditas yang ada dan membandingkan dengan variditas yang seharusnya ada baik dari penelitian terdahulu maupun dengan konsep teoretis.
2. Meneliti perubahan hidraulik sungai di muara dan pantainya akibat pembangunan konstruksi fisik serta pengaruhnya terhadap ekologi muara,
3. Menemukan metode rekayasa ekologi ( upaya vegetasitif dan konstruksi tidak permanen, dll.) untuk menanggulangi bencana ekologi-hidrauli di wilayah muara sungai Serayu
4. Membuat rekomendasi dalam menyelesaikan masalah bencana ekologi-hidraulis di muara sungai Serayu.
E. CARA METIGASI DAN IMPLEMENTASI PENANGGULANGANNYA
Cara metigasi bencana ekologi-hidraulik untuk wilayah muara sungai Serayu adalah sebagai berikut;
1. Bahan atau materi Mtigasi dan Implementasi (pilot project)
Bahan yang akan dipakai dalam penelitian ini data sekunder dari debit sengai, data pasang surut di muara sungai, data geografis, data geologis dan data ekologis dari sungai Serayu. Vegetasi pinggir sungai di sekitar lokasi muara dan jenis serta jumlah fauna sungai dan fauna pantai di wilayah muara yang ditemukan. Studi Disamping itu bahan dan materi penelitian adalah informasi dari studi literature untuk permasalahan yang terkait.
Bahan dari data primer lapangan merupakan materi bahan yang akan dikumpulkan langsung dari lokasi. Jenis data yang akan diambil melengkapi dan menyempurnakan perolehan data sekunder sebelumnya.
2. Alat
Alat yang dipakai dalam studi bencana ekologi dan implementasi penanggulangannya ini adalah alat ukur panjang (mistar), masa, temperatur, kelembaban, kecepatan air, alat ukur ketinggian (Theodolit dan Waterpass) dan alat gali dan alat potong vegetasi, alat hitung fauna. Disamping alat ukur tersebut juga dipakai alat ukur dan alat uji kimia dan biologi di laboratorium untuk keperluan uji ekologi wilayah muara sungai. Untuk menganalisis dan mendokumentasikan hasil digunakan komputer dan kamera digital.
2. Prosedur Metigasi dan Implementasi Penanggulangan (pilot project)
a. Pemetaan seluruh kawasan sungai Serayu,
b. Ekplorasi kondisi muara sungai Serayu
c. Pengumpulan data sekunder berupa data hujan, debit,pasang surut, data geografi, geologi dan data ekologi termasuk kondisi sosial masyarakat muara sungai Serayu.
d. Pengumpulan data vegetasi dan fauna muara sungai
e. Pengumpulan data hasil tangkapan ikan, udang dan kepiting nelayan.
f. Analisis perubahan hidraulik kaitrannya dengan ekologi akibat pembangunan konstruksi fisik di muara,
g. Analisis perubahan jenis vegetasi dan fauna yang terjadi secara time series,
h. Pengambilan kesimpulan perubahan dan bencana yang terjadi
i. Rekomendasi penyelesaian metode penanggulangan bencana,
j. Implementasi metode penanggulangan bencana
k. Evaluasi hasi implementasi,
l. Penulisan laporan antara,
m. Seminar hasil metigasi bencana dan implentasi penanggulangan
n. Penulisan laporan akhir.
3. Analisis hasil
Analisis hasil metigasi dilakukan dengan cara diskriftif, kualitaif dan statistik untuk menjelaskan sebab terjadinya bencana ekologi-hidarulik yang ada. Analisis Kuantitatif dan kualitatif dipakai untuk memeriksa karakteristik fauna dan vegetasi yang dikumpulkan dari lokasi metigasi. Perubahan vegetasi dan fauna di lokasi metigasi dianalisis sejauh mungkin secara time series. Karakteristik yang diteliti adalah meliputi jumlah, jenis, perilaku dll. keterkaitannya dengan perubahan karakteristik habitat yang terjadi.
Analisis hasil metigasi selajutnya dipakai sebagai dasar pembautan rekomendasi penanggulangan bencana dan rencana implementasi penanggulangan bencana. Kegiatan implementasi riil di lapangan dilakukan dan dipantau secara reguler dan dievaluasi selama kurun waktu 6-12 bulan. Analis hasil studi metigasi sebelumnya dan evaluasi dan hasil implementasi merupakan bahan analisis akhir dan rekomendasi akhir.
F. JADWAL PENELITIAN
Tahap Kegiatan Tahun I Bulan-ke
1 2 3 4 5 6
Persiapan:
a. Diskusi peneliti dan pembantu peneliti
b. Perijinan dan administrasi
c. Studi literatur
d. Perencanaan detail penelitian
e. Persiapan alat dan bahan
f. Seminar kecil rencana penelitian, tim peneliti, mahasiswa, dinas terkait.
Pelaksanaan
a.Pengumpulan data sekunder
b.Survai lapangan makro
c.Survai fauna dan vegetasi wilayah muara sungai
d.Survai jenis dan karakteristik tanah
e.Survai sosial dan nelayan kaitannya dengan perubahan hidarulik dan ekologi
f. Analisis laboratorium karakteristik vegetasi dan fauna muara sungai
g. Analisis perubahan hidraulik muara dengan model numeric atau fisik.
f. Anlisis kualitatif hasil survai social.
g. Seminar kecil hasil pelaksanaan mitigasi
Penyelesaian
a. Penyajian penyebab bencana ekologi-hidraulik di wilayah muara.
b. Penyajian dan rekomendasi metode ekologi-hidraulik untuk penanggulangan bencana.
c. Seminar laporan akhir
d. Pembuatan laporan ahir
Rencana pokok Implemntasi Penanggulangan Bencana (pilot project) Bulan-ke
1 2 3 4 5 6
Persiapan:
a. Diskusi metode implementsi
b. Perijinan dan administrasi
c. Studi literatur
d. Perencanaan detail penanggulangan
e. Persiapan alat dan bahan
f. Seminar kecil rencana implementasi, tim peneliti, mahasiswa, dinas terkait.
Pelaksanaan
a. Implementasi penanggulangan berupa intervensi ekologi (dengan vegetasi, fauna dan hidraulik).
b. Evaluasi bulanan perubahan komponen ekologi
Penyelesaian
a. Analisis hasil evaluasi penanggulangan bencana.
b. Rekomendasi penyelesian masalah untuk lokasi metigasi dan rekomendasi secara umum.
d. Seminar laporan ahir
c. Pembuatan laporan akhir
G. OUTPUT, OUTCOME DAN DAMPAK
Tahap Kegiatan Tahun I OUTPUT OUTCOME DAMPAK
Persiapan:
a. Diskusi peneliti dan pembantu peneliti
b. Perijinan dan administrasi
c. Studi literatur
d. Perencanaan detail penelitian
e. Persiapan alat dan bahan
f. Seminar kecil rencana penelitian, tim peneliti, mahasiswa, dinas terkait.
Pelaksanaan
a.Pengumpulan data sekunder
b.Survai lapangan makro
c.Survai fauna dan vegetasi wilayah muara sungai
d.Survai jenis dan karakteristik tanah
e.Survai sosial dan nelayan kaitannya dengan perubahan hidarulik dan ekologi
f. Analisis laboratorium karakteristik vegetasi dan fauna muara sungai
g. Analisis perubahan hidraulik muara dengan model numeric atau fisik.
f. Anlisis kualitatif hasil survai social.
g. Seminar kecil hasil pelaksanaan mitigasi
Penyelesaian
a. Penyajian penyebab bencana ekologi-hidraulik di wilayah muara.
b. Penyajian dan rekomendasi metode ekologi-hidraulik untuk penanggulangan bencana.
c. Seminar laporan akhir
d. Pembuatan laporan ahir
Membangun pengetahuan antara stake holder tentang arti pentingnya bencana ekologi wilayah muara dan pesisir
Pengumpulan Literatur sebagai pijakan bank informasi khusus mengenahi bencana ekologi muara dan pesisir
Menemukembangkan metode-metode penelitian bencana ekologi wilayah muara dan pesisir
Mengenali perubahan konsisi fisik muarasungai akibat kegiatan fisik
Mengenali perubahan ekologi muara dan pesisirnya akiobat kegiatan fisik
Mengetahui secara detail bentuk-bentuk bencana ekologi di wilayah muara dan pesisir
Desiminasi masalah bencana ekologi wilayaj muara dan pesisir
Laporan Hasil Penelitian
Perencananaan pilot proyek Metigasi bencana ekologi wilayah muara dan pesisir.
Predisksi keberhasilan pilot proyek metigasi bencana ekologi yang direncanakan.
Masukan kepada proyek South Java Flood Control Project
Rencana Implementasi metigasi bencana di daerah lain dengan karakterstik serupa
Masyarakat dan stake holeder mengatahui adanya dampak negatif bangunan fisik hidraulik di muara terhadap ekologi muara dan pesisir
Masukan hasil penelitian dan informasi peserta seminar dapat menjadi dasar pemikiran baru terhadap masalah serupa di muara sungai-sungai lainnya
Rencana pokok Implemntasi Penanggulangan Bencana
(pilot project) OUTPUT OUTCAME DAMPAK
Persiapan:
a. Diskusi metode implementsi
b. Perijinan dan administrasi
c. Studi literatur
d. Perencanaan detail penanggulangan
e. Persiapan alat dan bahan
f. Seminar kecil rencana implementasi, tim peneliti, mahasiswa, dinas terkait.
Pelaksanaan
a. Implementasi penanggulangan berupa intervensi ekologi (dengan vegetasi, fauna dan hidraulik).
b. Evaluasi bulanan perubahan komponen ekologi
Penyelesaian
a. Analisis hasil evaluasi penanggulangan bencana.
b. Rekomendasi penyelesian masalah untuk lokasi metigasi dan rekomendasi secara umum.
d. Seminar laporan ahir
c. Pembuatan laporan akhir
Ijin implementasi pilot proyek dari hasil penelitian
Masukan hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam pilot proyek metigasi
Implementasi metode Metigasi.
Analisis Perubahan yang terjadi dan hasil monitoring
Analisis hasil
Rekomendasi
Desiminasi kepada stake holder
Rencana pilot proyek matang lengkap dengan prediksi
Perubahan dan revisi mikro pilot proyek
Rencana metigasi bencana Ekologi-hidraulis lanjutan
Rencana metigasi bencana ekologi-hidraulis di muara sungai lainnya
Menyuyun buku panduan awal masalah bencana ekologi-hidraulis daerah muara sungai
Perbaikan kondisi ekologi daerah muara dan pesisir
Keinaikan deversifikasi flora dan fauna daerah muara
Wacana bencana ekologi-hidraulis berkembang di masyarakat
Dinas terkait akan lebih memberikan perhatian terhadap bencana ekologi-hidraulis daerah muara
H. PERSONALIA PENELITIAN
1. Metigator I (Ketua tim)
a. Nama Lengkap : Dr.-Ing. Ir. Agus Maryono
b. Pengalaman penelitian 2 – 3 tahun terkhir:
1) Research on Numerical Modelling of Flow over Vegetated Islands, Institute of Water Resources Management, Hydraulic and Rural Engineering, University of Karslruhe, Germany, 2000
2) Penelitian tentang Penyelesaian Masalah Tebing dangan konsep Eko-Hidraulik di Sungai Kuning, 2003.
3) Penelitian tentang Penyusunan Integral Profil Sungai Winongo, Yogyakarta, 2002,
4) Penelitian tentang Dampak Pelurusan Sungai Code, Yogyakarta 2002 (Bersama Mahasiswa Bimbingan)
5) Penelitian tentang Dampak Hudraulik dan Ekologi dari Pelurusan Sungai Bengawan Solo, 2003 (Bersama Mahasiswa Bimbingan)
h. Publikasi 2 – 3 tahun terakhir:
1) Maryono A, 2001: Pengaruh Pelururusan Sungai Ditinjau dari Eko-hidraulik, Proceeding - Seminar Eko-Hidraulik, Asosiasi Eko-Hidraulik Indonesia (ASEHI).
2) Maryono A.,2002: Integrated Investigation of Winongo River Profile in Yogyakarta Special region, Java Indonesiam, Proceeding Seminar SURED, 2002.
3) Maryono, A, 2002: Eko-Engineering Atasi Longsoran Tebing, Kompas.
4) Maryono, A,.2002: EKO-HIDRAULIK PEMBANGUNAN SUNGAI, Magister Sistem Teknik, Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada, 2002.
5) Maryono A., et all., 2002: HIDROLIKA TERAPAN, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, 2002.
6) Maryono A., 2003: River Development, Impact and River Restoration, Magister Sistem Teknik, Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada, 2003 (Proses Cetak).
2. Metigator IV
a. Nama Lengkap : Dr. Ir. Nizam Msc.
b. Bidang Studi : Sipil Hidro-Pantai
3. Metigator III
a. Nama Lengkap : M. Sulaiman ST, MT
b. Fakultas / Bidang Studi : Fak. Teknik/ Sipil Hidro-Lingkungan
4. Metigator II
a. Nama lengkap : Drs. Namastra Probosunu M.Si.
b. Bidang Studi : Biologi Lingkungan
f. Pengalaman penelitian 2 – 3 tahun terkhir:
1) Peneliti Utama pada “ Kajian Perubahan Kualitas Air Sungai Buntung Akibat Pembuangan Limbah Peternakan Babi di Desa Banyuraden Gamping Sleman, 2001
2) Ahli Biologi Lingkungan pada Studi Pengelolaan Lingkungan Kawasan Gunung Merapi di Wilayah
3) Jawa Tengah, Badan Perencaam Pembangunan Daerah Propinsi Jawa Tengah – Pusat Studi Lingkungan Hidup , UGM, 2002.
4) Ahli Biologi/Lingkungan pada Studi Penyusunan Pedoman Teknis Pelaksanaan Pengerukan dan reklamasi Berwawasan Lingkungan (Pedoman AMDAL), Bagian Proyek Pembinaan dan Pengendalian Anlisis Dampak Lingkungan Departemen Perhubungan., 1999.
5) Ahli Biologi/Lingkungan pada Studi Analisis Dampak Lingkungan Tempat Pembuangan akhir Sampah di Desa Balaicatur, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, 2001.
3. Pembantu Peneliti:
No. Nama No. Mahasiswa Tugas
1 Arnez Sepriadi 01/151377/ET/02344 Membantu tugas survai data sekunder dan survai data primer lapangan
2 Heri Sutiarso 02/158507/ET/02778 Membantu analisis data di stodio dan dilaboratorium
I. BIAYA YANG DIPERLUKAN
Pos Anggaran Metigasi Implentasi Penaggulangan (ilot project)
1. Bahan 10.000,00,- 10.000.000,-
2. Alat/Komponen Alat/Bahan 25.000.000,- 100.000.000,-
3. Perjalanan dan Akomodasi 25.000.000,- 25.000.000,-
4. Honorarium 50.000.000,- 50.000.000,-
5. Pemeriksaan Laboratorium 20.000.000,- 10.000
6. Diskusi dan Seminar Desiminasi 20.000.000,- 20.000.000,-
7. Penyusunan Proposal dan survei awal 10.000.000,- -
8. Pembuatan Laporan dan publikasi dan Dokumentasi 12.500.000,- 12.500.000,-
Jumlah 172.500.000,- 232.500.000.-
Jumlah Keseluruhan Rp. 405.000.000,-
Yogyakarta, April 2003
Peneliti Utama
Dr.-Ing. Agus Maryono
NIP 13176656
Tidak ada komentar:
Posting Komentar