Mengenai Saya

Foto saya
YOGYA -TERNATE, DIY, Indonesia
ORANGNYA SANTAI, TAMPIL APA ADANYA, SENENG YANG SIMPEL2, DAN YANG PRAKTIS AJA, KALO SOAL KEBIJAKAN SAYA ORANGNYA CUKUP CEPAT DAN TEGAS

Selasa, 09 November 2010

Lima Langkah Darurat untuk Menyelamatkan Bumi dari Perubahan Iklim

Bagaimana Kita Dapat Membantu?

Kita mengetahui bahwa untuk menghentikan pemanasan global tidak mungkin dilakukan oleh seorang diri tetapi harus dilakukan melalui kerja sama semua orang. Tetapi walau bagaimanapun, mulailah dari diri kita sendiri, jadilah pahlawan lingkungan dan penyelamat bumi di saat yang kritis ini. Berikut adalah beberapa langkah praktis untuk menghentikan perubahan iklim.

1. Selamatkan Kehidupan dan Planet dengan Menghentikan Konsumsi Daging

Laporan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) telah membuka mata dunia, industri peternakan merupakan penyebab utama pemanasan global. Industri peternakan menghasilkan emisi gas rumah kaca sebesar 18 persen, jumlah ini melebihi gabungan emisi dari seluruh transportasi di dunia seperti motor, mobil, truk, pesawat, kapal, kereta api, helikopter yang menyumbang 13 persen gas rumah kaca atau pembangkit listrik di seluruh dunia yang menyumbangkan 11 persen gas rumah kaca. PBB juga menambahkan bahwa emisi yang dihitung hanya berdasarkan emisi CO2 saja, padahal industri peternakan juga merupakan salah satu sumber utama pencemaran tanah dan air bersih. Peternakan melepaskan 9 persen karbon dioksida, 37 persen gas metana (mempunyai efek pemanasan 72 kali lebih kuat dari CO2 dalam 20 tahun pertama dan 23 kali lebih kuat dari CO2 dalam 100 tahun). Secara keseluruhan, sekitar 86 juta ton metana dihasilkan dari sistem pencernaan sapi dan kambing, dan 18 juta ton lagi berasal dari kotoran ternak yang menyumbang 65 persen dinitrogen oksida (mempunyai efek pemanasan 298 kali lebih kuat dari CO2), serta 64 persen amonia penyebab hujan asam.

Peternakan juga menjadi penggerak utama dari penebangan hutan. Diperkirakan 80 persen bekas hutan di Amazon telah dialih-fungsikan menjadi ladang ternak. Setiap tahunnya, industri peternakan menghasilkan emisi 2,4 miliar ton CO2. Di luar itu, peternakan menyita 30% dari seluruh permukaan tanah kering di Bumi dan 33% dari area tanah yang subur dijadikan ladang untuk menanam pakan ternak.

Sebuah laporan dari Earth Institute menegaskan bahwa diet berbasis tanaman hanya membutuhkan 25% energi yang dibutuhkan oleh diet yang berbasis daging. Penelitian yang dilakukan Profesor Gidon Eshel dan Pamela Martin dari Universitas Chicago juga memberikan kesimpulan yang sama: mengganti pola makan daging dengan pola makan vegetarian 50% lebih efektif untuk mencegah pemanasan global daripada mengganti sebuah mobil SUV dengan mobil hibrida. Seorang vegetarian dengan standar diet orang Amerika akan menghemat 1,5 ton emisi rumah kaca setiap tahunnya! Seorang vegetarian yang mengendarai SUV Hummer masih lebih bersahabat dengan lingkungan daripada seorang pemakan daging yang mengendarai sepeda!

2. Hemat Energi dan Hemat Sumber Daya Alam

Bila memungkinkan, carilah sumber-sumber energi alternatif yang tidak menghasilkan emisi CO2 seperti tenaga matahari, air, angin, nuklir, dan lain-lain. Bila terpaksa harus menggunakan bahan bakar fosil (yang mana akan menghasilkan emisi CO2), gunakanlah dengan bijak dan efisien. Hal ini termasuk menghemat listrik dan energi, apalagi Indonesia termasuk negara yang banyak menggunakan bahan bakar fosil (minyak, batubara) untuk pembangkit listriknya.

Matikan alat elektronik dari sumbernya atau tekan steker sampai lampunya mati, jangan biarkan alat elektronik dalam keadaan standby. Jangan biarkan kran, tempat penampungan air, tabung toilet mengalami kebocoran, sehingga air menetes keluar terus selama 24 jam, selain memboroskan sumber air yang berharga juga memboroskan uang Anda. Pergunakan peralatan listrik yang hemat energi, seperti lampu, rice cooker, TV, AC, dan peralatan listrik lainnya. Matikan lampu apabila pencahayaan dari luar masih terang, atau saat kita sedang tidak berada di dalam ruangan, maksimalkan pencahayaan dari matahari, buka tirai jendela, pergunakan cat berwarna cerah di dalam rumah. Jangan membuka pintu lemari es terlalu lama karena setiap kali pintu lemari es dibuka maka diperlukan tarikan listrik yang tinggi untuk mendinginkan kembali suhunya, potong makanan dalam ukuran yang lebih kecil, karena ukuran makanan yang kecil akan cepat matang dan menggunakan energi lebih sedikit. Gunakan kertas secara bolak-balik untuk mengurangi pembabatan hutan. Dan yang terpenting, hindari kantong plastik, bawa tas sendiri.

3. Menanam Pohon dapat Memberi Manfaat bagi Bumi Kita

Tanaman hijau menyerap CO2 dari atmosfer dan menyimpannya dalam jaringannya. Tetapi setelah mati mereka akan melepaskan kembali CO2 ke udara. Lingkungan dengan banyak tanaman akan mengikat CO2 dengan baik, dan harus dipertahankan oleh generasi mendatang. Jika tidak, maka karbon yang sudah tersimpan dalam tanaman akan kembali terlepas ke udara sebagai CO2.

Dua tahun setelah menanam pohon muda yang berkayu keras, ilmuawan Universitas Lousiana Tech, menemukan bahwa pada setiap 4050 m2 dari hutan yang ditanami dapat menyerap cukup banyak karbon dari mobil yang berjalan selama satu tahun.

Sebuah studi oleh Dinas Kehutanan AS memperlihatkan bahwa dengan menanam 95.000 pohon pada dua wilayah bagian di ibukota Chicago telah memberikan udara yang lebih bersih dan akan menghemat $38 juta selama lebih dari 30 tahun sesuai untuk penurunan panas dan biaya pendingin.

Hutan mempunyai peranan yang sangat penting. Jika kita mempunyai hutan, maka itu berarti kita mempunyai senjata ekstra untuk memerangi perubahan iklim.

4. Kurangi Emisi Transportasi dan Beralih ke Energi Alternatif

Usahakan menggunakan transportasi massa daripada memiliki mobil sendiri yang selain boros biaya BBM, juga menghindari kemacetan di jalan, biaya parkir, asuransi, dan biaya pemeliharaan mobil. Berangkat atau pulang kerja secara berbarengan dengan rekan-rekan sekantor dalam satu mobil yang searah, sehingga bisa berbagi biaya perjalanan dengan mereka.

Apabila jarak rumah ke kantor atau tempat kerja dekat dan bisa ditempuh dengan naik sepeda, lebih baik menggunakan sepeda yang selain menghemat biaya perjalanan juga baik untuk menjaga kebugaran tubuh.

“Saya berusaha untuk menggunakan sepeda untuk pergi ke tempat kerja sesering yang saya bisa untuk menghemat energi.” - Margot Wallstrom, Wakil Presiden dari Komisi Uni Eropa.

Apabila memakai mobil sendiri, pergunakan mobil yang hemat bahan bakar atau bahkan beli mobil hibrida jika Anda mampu.

5. Daur Ulang dapat Membawa Perubahan

Kalifornia memperkirakan bahwa daur ulang pada setiap negara bagian akan menghemat penyaluran energi untuk 1,4 juta rumah, dan mengurangi 27.047 ton polusi pada air, menyelamatkan 14 juta pohon, dan mengurangi efek emisi gas rumah kaca yang setara dengan 3,8 juta mobil.

Universitas Teknik di Denmark menemukan bahwa aluminium yang didaur ulang menggunakan 95% lebih sedikit energi dibanding alumunium yang tidak didaur ulang, 70% lebih hemat energi untuk plastik, dan 40% lebih untuk kertas.

Dan yang terpenting:

Berubahlah!

Satu hal yang sangat penting di samping lima hal yang dapat kita lakukan di atas adalah keinginan dan motivasi kita sendiri untuk berubah.

Saran-saran di atas tidak akan berarti jika hanya menjadi bahan bacaan tanpa tindakan yang nyata. Kita harus benar-benar mulai mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kita tidak perlu mengambil langkah ekstrim untuk langsung berubah hanya dalam semalam bila hal itu terlalu berat bagi kita. Lakukanlah secara bertahap tapi konsisten dengan komitmen kita.

Jadilah contoh nyata bagi lingkungan dan orang-orang di sekitar kita. Contoh dan praktik yang kita berikan sangat penting untuk menginspirasi banyak orang lainnya untuk berubah pula. Bersuaralah dan beritahu kepada pemerintah, media, keluarga, kerabat, tetangga, sahabat, teman sekolah, rekan kerja, dan masyarakat sekitar untuk menyelamatkan Bumi dari ancaman pemanasan global dan perubahan iklim. Berilah mereka dorongan untuk mencoba pola hidup mulia yang akan menyelamatkan planet kita tercinta ini.

Tidak ada komentar: