Mengenai Saya

Foto saya
YOGYA -TERNATE, DIY, Indonesia
ORANGNYA SANTAI, TAMPIL APA ADANYA, SENENG YANG SIMPEL2, DAN YANG PRAKTIS AJA, KALO SOAL KEBIJAKAN SAYA ORANGNYA CUKUP CEPAT DAN TEGAS

Selasa, 09 November 2010

Bio Fuel Malah Merusak Lingkungan

Bio Fuel Malah Merusak Lingkungan

Biofuel diharapkan akan menekan dampak kerusakan lingkungan yang diakibatkan pemakaian bahan bakar fosil. Ternyata, menurut pakar lingkungan di Inggris, biofuel malah memicu kerusakan lingkungan yang hebat.

Itulah hasil studi yang dilakukan oleh Co-op Insurance Society, seperti dikutip dari BBC, Senin (14/5/2007). Menurutnya lembaga ini, biofuel dapat memicu terjadinya kenaikan harga bahan makanan serta gundulnya hutan-hutan di seluruh dunia.

"Target jangka pendek terhadap biofuel ini akan menghasilkan efek yang sangat radikal terhadap pertanian. Ini dapat memberikan dampak yang besar terhadap bahan makanan yang dihasilkan dari pertanian secara umum," ungkap Penasehat Senior Pemerintah Inggris, Prof Dieter Helm.

Sekitar 9 persen lahan pertanian di dunia akan diganti dengan tanaman bahan biofuel. Ini artinya, produksi biofuel dapat mengurangi produksi makanan di banyak negara akibat lahannya dipakai untuk produksi biofuel.

Kurangnya produksi makanan inilah yang nantinya akan mengakibatkan kenaikan harga pangan dunia, serta menyebabkan banyaknya hutan yang gundul. Hutan ini dibuka untuk memproduksi biofuel dengan cara membakar tumbuh-tumbuhan dan menggantinya dengan tanaman sumber biofuel.

Untuk menghitung luas ladang yang harus dibebaskan kita harus mengetahui produksi bahan bakar bio setiap hektarnya.

Biodiesel:

*

Kacang kedelai: 375 liter/hektar/tahun
*

Rapeseed: 1000 liter/hektar/tahun
*

Mustard: 1300 liter/hektar/tahun
*

Jarak: 1590 liter/hektar/tahun
*

Minyak sawit: 5800 liter/hektar/tahun
*

Alga: 95000 liter/hektar/tahun

Sumber: 1

Bioetanol:

*

Gandum: 2900 liter/hektar/tahun
*

Jagung: 3500 liter/hektar/tahun
*

Switchgrass: 5700 liter/hektar/tahun
*

Tebu: 6500 liter/hektar/tahun

Dengan demikian, untuk dapat mengganti tingkat konsumsi Premium sebesar 11482,8 megaliter pada tahun 2003 dibutuhkan 15387 megaliter bioetanol. Di sisi lain, untuk mengganti tingkat konsumsi Solar sebesar 12108.9 megaliter pada tahun 2003 dibutuhkan biodiesel sebanyak 13320 megaliter.

Berdasarkan data di atas, untuk memroduksi 15387 megaliter bioetanol setiap tahunnya dibutuhkan 2367231 hektar ladang tebu. Sedangkan untuk memroduksi 13320 megaliter biodiesel setiap tahunnya dibutuhkan 8377358 hektar ladang pohon jarak.

Dalam satuan km2, yang diperlukan untuk mengganti seluruh konsumsi Premium dan Solar di Indonesia pada tahun 2003 ke bentuk energi yang terbarukan adalah 23672 km2, ladang tebu dan 83773 km2, ladang pohon jarak. Jumlah keduanya adalah 107445 km2 atau kurang lebih dua kali luas Jawa Barat!

Tidak ada komentar: